Saat memasuki masa menyusui, setiap ibu wajib mengelola stres agar ASI lancar. Terlebih, stres yang terus menerus tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, namun juga terhadap ASI, baik dari produksinya yang menurun hingga tidak dapat mengalir sama sekali.
Bagaimana Stres Berpengaruh Terhadap ASI?
Anda mungkin tidak menyadari jika stres dapat berpengaruh terhadap ASI dalam berbagai cara serta pemicu yang berbeda-beda. Bagi para ibu menyusui, stres sangat mungkin terjadi akibat kondisi mental dan fisik yang berlangsung setelah melahirkan.
Terlebih, Anda harus segera menjalankan peran baru sebagai ibu sementara masih teringat bagaimana tegang dan lamanya proses melahirkan. Apabila stres dan banyak pikiran, tubuh akan menghambat pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang memicu produksi ASI.
Meskipun produksi kedua hormon tersebut terhambat, kelenjar susu sebenarnya akan tetap memproduksi ASI. Namun, saluran susu tidak dapat melebar secara penuh. Akibatnya, si kecil tidak dapat meneguk cairan secara bebas, mirip seperti Anda mencoba menyedot minuman dari sedotan yang menekuk.
Apa Saja yang Menyebabkan Ibu Menyusui Stres?
Stres pada ibu menyusui dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari kondisi fisik dan mental, hubungan dengan pasangan, dan sebagainya. Sebagai ibu menyusui, Anda perlu mengetahui penyebabnya sehingga dapat mengelola stres agar ASI lancar, seperti:
1. Kondisi fisik dan mental yang lelah
Beberapa ibu menyusui umumnya akan merasa kurang nyaman dan kelelahan dengan fisiknya, terlebih setelah melahirkan. Permasalahan fisik seperti pembengkakan payudara, puting yang sakit, hingga kondisi badan yang tidak nyaman akhirnya akan memicu stres.
Pengalaman saat melahirkan juga dapat memicu terjadinya stres. Terlebih jika sebelumnya sang ibu harus menjalani proses melahirkan yang tidak terduga. Ibu dapat merasa kecewa, bersalah, hingga mengalami stres yang kemudian berdampak pada suplai ASI.
2. Permasalahan keluarga dan finansial
Permasalahan dalam rumah tangga seringkali juga dapat memicu stres. Terlebih jika Anda dan pasangan memiliki pandangan atau pemahaman yang berbeda saat mengurus si kecil. Dalam beberapa kasus, ibu menyusui dapat mengalami kondisi stres jika tidak ada yang dapat dimintai tolong untuk membantu urusan rumah tangga.
Masalah finansial juga dapat menjadi salah satu faktor stres. Pasalnya, bayi yang baru lahir dapat menambah pengeluaran rumah tangga. Ibu yang sebelumnya bekerja dan resign saat melahirkan dapat mengalami stres karena pendapatan keluarga yang berkurang.
Baca juga : Persiapan Mental dan Fisik Ibu untuk Menyusui
3. Kondisi temperamen bayi
Kondisi bayi yang berbeda-beda juga dapat memengaruhi stres para ibu menyusui. Ada yang mudah ditangani, namun ada juga yang sulit dan lebih rewel. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi ASI dan membuat stres saat menyusui.
Oleh karena itu, ada baiknya Ibu tetap mengelola stres agar ASI lancar meskipun menghadapi kondisi bayi yang rewel. Dukungan dari keluarga dan lingkungan akan sangat berpengaruh dalam menghadapi kondisi psikologis tersebut.
5 Cara Mengelola Stres Agar ASI Lancar
Stres memang tidak dapat dihindari, namun Anda dapat menghadapinya dengan cara yang lebih sehat. Dengan begitu, penurunan produksi ASI dapat dicegah guna memastikan keberhasilan Ibu dalam menyusui si kecil. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Menenangkan diri sejenak
Jika Ibu dalam situasi stres, tidak ada salahnya untuk menjauh sejenak dari situasi tersebut. Misalnya saat terjadi proses menyusui yang tidak selesai-selesai, Ibu dapat meletakkan bayi sejenak pada tempat yang aman dan meninggalkannya terlebih dahulu.
Ibu dapat pergi ke ruangan lain dan meluangkan waktu selama beberapa menit untuk me time. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Lakukan hal tersebut selama beberapa kali untuk membantu Ibu menenangkan diri.
Setelah dirasa tenang, Anda dapat kembali ke bayi dan menyusuinya kembali. Jika si kecil tertidur, Ibu dapat ikut serta menyelipkan agenda tidur siang berbarengan dengan buah hati. Terlebih, istirahat yang cukup akan membuat Ibu tetap sehat dan bugar.
2. Buat tubuh Ibu tetap rileks
Membuat tubuh tetap rileks menjadi salah satu cara mengelola stres agar ASI lancar. Terlebih tidak jarang, Ibu merasa kelelahan untuk menyusui si kecil setiap beberapa jam sekali termasuk harus begadang di malam hari.
Daripada memaksakan diri untuk beraktivitas yang berat, ada baiknya Ibu mengistirahatkan tubuh dan membuatnya rileks dengan beberapa cara sederhana. Mulai dari sekedar duduk atau berbaring, mandi air hangat, hingga memijat lembut area badan yang terasa pegal.
Mandi air hangat hingga memijat tubuh dapat meredakan ketegangan otot, meningkatkan peredaran darah, bahkan mendorong pelepasan hormon endorfin untuk mengurangi stres. Cara ini dapat memulihkan diri dari kegiatan yang terus menerus dilakukan.
3. Menerapkan pola hidup sehat
Mempraktikkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi dan istirahat cukup juga perlu Anda lakukan untuk mengelola stres di masa menyusui. Cara ini mungkin sulit dilakukan, namun ada baiknya tetap dijalankan guna menjaga kesehatan fisik serta mental.
Ibu menyusui dapat membuat jadwal makan seimbang, termasuk makanan untuk memperlancar ASI seperti sayuran hijau hingga oatmeal. Beberapa asupan nutrisi seperti susu khusus ibu menyusui hingga teh hijau juga dapat membantu tubuh merasa rileks dan mengurangi efek radikal bebas yang dapat berpengaruh terhadap stres.
Berolahraga ringan seperti stretching atau jalan-jalan pagi secara rutin juga perlu dilakukan untuk membuat tubuh menjadi lebih nyaman. Terlebih, para ibu menyusui biasanya juga akan merasakan otot yang kaku dan tegang karena terlalu lama menggendong si kecil. Dengan olahraga tersebut, tentu sudah cukup membantu membuat otot rileks.
4. Sempatkan waktu menyalurkan hobi
Menyalurkan hobi juga dapat dilakukan guna mengelola stres agar ASI lancar. Misalnya jika Ibu suka mendengarkan musik, lakukanlah hal tersebut karena musik mempunyai dampak yang lebih positif terhadap sistem saraf dan perasaan seseorang.
Jika Ibu lebih suka nonton film atau drama favorit, hal ini juga dapat dilakukan di sela-sela waktu menyusui anak. Hal ini tidak hanya menciptakan respon relaksasi, namun juga memberi ruang untuk pikiran agar terdistraksi dari pikiran stres.
Baca juga : Cara Menyusui dengan Nyaman di Tempat Umum
5. Komunikasi dengan orang terdekat
Mengomunikasikan beban perasaan dan pikiran dengan orang-orang terdekat juga akan memberi dukungan emosional dan rasa lega. Cara ini tentu dapat meredakan tekanan psikologis yang rentan dihadapi oleh ibu menyusui.
Ibu dapat mengomunikasikan semua yang dirasakan pada suami, orang tua, bahkan sahabat dekat. Selain menceritakan masalah atau kesulitan yang dihadapi sebagai ibu baru, Anda juga berkesempatan mendapat masukan dan solusi.
Sebagai contoh saat Ibu merasa lelah mengurus rumah dan bayi, jangan sungkan meminta bantuan kepada suami atau keluarga dekat untuk menjaga si kecil. Dengan demikian, Ibu dapat memiliki waktu untuk beristirahat sejenak.
Nah itu tadi beberapa cara yang dapat Anda lakukan dalam mengelola stres agar ASI lancar. Dengan kondisi psikologis yang lebih stabil, produksi ASI akan lebih baik sehingga si kecil bisa tumbuh menjadi bayi sehat. Silakan dicoba!
FAQ
Apa yang terjadi jika ibu menyusui mengalami stres?
Jika seorang ibu mengalami stres saat periode menyusui, maka si buah hati tidak akan mendapatkan ASI secara maksimal.
Bagaimana stres memengaruhi produksi ASI?
Stres yang terjadi pada ibu menyusui akan menghambat produksi hormon prolaktin dan oksitosin sebagai pemicu produksi ASI.
Apa yang membuat ibu menyusui mengalami stres?
Berbagai faktor seperti kelelahan fisik, masalah keluarga, hingga kondisi bayi yang rewel bisa memicu stres pada ibu menyusui.
Bagaimana cara mengurangi stres saat menyusui?
Mulai dari meluangkan waktu untuk beristirahat, menyalurkan hobi sembari mengurus si buah hati, hingga mengomunikasikan permasalahan Ibu kepada orang terdekat.