Cara Menghindari Kontaminasi ASI Perah saat Penyimpanan

Cara Menghindari Kontaminasi ASI Perah saat Penyimpanan

Bagaimana cara menghindari kontaminasi ASI? Mommy harus menyimpan ASI perah dengan benar agar tidak terkontaminasi bakteri. Bukan hanya kemungkinan kontaminasi, cara sterilisasi, dan tanda-tanda ASI tidak baik juga harus dipahami. Untuk mengetahui semua itu, Anda bisa simak pembahasan kali ini.

Cara Menghindari Kontaminasi ASI saat Disimpan

Kontaminasi ASI bisa saja terjadi terutama saat ASI perah tidak disimpan dengan benar. Saya sering mengingatkan pada ibu menyusui sebagai konsultan laktasi akan pentingnya mencegah kontaminasi ini. Kesalahan sedikit saja misal wadah ASI yang kurang kering, bisa saja memicu kontaminasi tersebut.

Saat kontaminasi ini sudah terjadi, maka kualitas ASI perah bisa berkurang bahkan bisa menjadi buruk kondisinya. ASI yang terkontaminasi tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi anak bayi. Jika terkonsumsi, si anak bisa saja diare, muntah, dan kemungkinan buruk lainnya.

Seputar cara menghindari kontaminasi ASI, Anda bisa merujuk pada poin-poin berikut:

1. Memastikan wadah ASI perah sudah cukup kering

Saat mencuci wadah penyimpanan ASI, harus dipastikan cukup bersih. Tapi bukan hanya tentang kebersihan saja, wadah tersebut juga harus benar-benar kering sebelum digunakan. Jika wadah tersebut kering, maka kemungkinan kontaminasi ASI bisa dihindari.

Karena wadah ini akan dipakai untuk ASI perah, lebih baik hindari memakai wadah tersebut untuk makanan lain. Peluang kontaminasi bisa lebih besar pada saat wadah yang sama digunakan untuk menyimpan ASI. Saat mencuci, gunakan sabun yang aman lalu gunakan air hangat/ panas.

Baca juga : Tanda-tanda Asi Perah Sudah Tidak Layak Konsumsi

2. Disimpan pada suhu ideal

Dari faktor suhu, ASI perah bisa saja mudah basi. Pastikan Anda tahu suhu ideal untuk menyimpan ASIP tersebut. Lalu berapa suhu idealnya? Setidaknya ASI perah disimpan pada suhu 4oC-8oC, di luar itu lebih besar kemungkinan ASI tidak layak.

Berbeda dengan suhu tinggi yang membuat ASI bisa lebih cepat basi dibandingkan suhu ruang, suhu rendah bisa membekukan ASI. Menaruh di lemari es memang disarankan tapi lebih baik jangan berlebihan suhunya.

Pada titik tertentu, ASI bisa saja tidak layak digunakan kembali jika suhu terlalu rendah. Memahami spesifikasi kulkas di rumah Anda bisa membantu manajemen ASI Anda.

3. Hindari mencampur-campur

Beberapa mommy mungkin ingin mencampur ASI yang sudah diperah dengan ASI yang sudah beberapa lama disimpan. Tapi hal satu ini tidak disarankan karena bisa memungkinkan kontaminasi bakteri. ASI segar tersebut juga bisa lebih cepat basi jika dicampur dengan ASI yang sudah disimpan sebelumnya.

Untuk manajemen ASI optimal dan cara menghindari kontaminasi ASI, disarankan untuk melakukan penyimpanan terpisah yaitu pencampuran asi hanya untuk asi di tanggal/hari yang sama saja dalam 24 jam.

4. Pastikan mencantumkan label

Label pada ASI sangatlah penting untuk Anda bisa mengatur penggunaan ASI secara aman dan mudah. Lalu apa yang ditulis pada label tersebut? Anda bisa menulis tanggal ASI diperah atau dipompa, lebih baik lagi jika Anda menyertakan waktunya juga.

Jika yang diurus bukan hanya satu bayi, maka perlu disertakan juga nama bayi pada label tersebut. Semakin jelas label, maka semakin mudah bagi Anda untuk memahami ASIP yang sedang disimpan. Kesalahan penggunaan ASI perah juga bisa dihindari dengan upaya seperti ini.

5. Hindari penyimpanan terlalu lama

ASI perah lebih baik jangan Anda simpan terlalu lama untuk menghindari kemungkinan kontaminasi. Ada kalanya kita perlu buang ASI jika sudah lama disimpan agar kontaminasi bakteri bisa dicegah. Semakin lama penyimpanan, akan semakin tinggi risiko kontaminasi.

6. Memastikan kerapatan tutup wadah ASI perah

Wadah yang digunakan untuk menyimpan ASIP harus dipastikan tertutup rapat sempurna. Wadah terbuka sangat tidak disarankan untuk menampung ASI. Jika Anda memakai wadah seperti itu, kemungkinan kontaminasi bakteri akan lebih tinggi. Itulah beberapa cara menghindari kontaminasi ASI yang harus para ibu menyusui pahami.

Baca juga : Strategi Menyimpan ASI Perah dengan Benar

Seputar Sterilisasi Wadah ASIP

Pencegahan kontaminasi ASI bisa dilakukan dengan memastikan wadah terkait cukup steril. Simak poin-poin berikut untuk lebih jelas seputar sterilisasi wadah penyimpanan ASIP:

Memakai microwave

Salah satu upaya sterilisasi yaitu menaruh wadah ASI dalam microwave. Cukup gunakan microwave sekitar 90 detik saja untuk upaya sterilisasi satu ini. Tapi sebelum dimasukkan, wadah tersebut harus dipastikan aman microwave.

Penguap elektrik

Penguapan juga bisa Anda lakukan untuk sterilisasi tempat ASI. Dengan memakai penguap elektrik, Anda bisa membuat steril botol ASI dalam kurang lebih 10 menit. Keuntungannya adalah tidak ada aroma tertinggal tapi alat ini tidak bisa dipakai untuk pompa ASI Anda.

Cara pemakaiannya harus dipahami misal menaruh dot dan leher botol ASI pada bagian bawahnya. Tiap produk bisa saja punya petunjuk penggunaan berbeda sehingga Anda perlu teliti.

Merebus wadah

Anda bisa juga merebus tempat ASI tapi pastikan peralatan terkait memang aman untuk direbus agar tetap aman. Rebus setiap peralatan yang ingin disterilkan, pastikan semuanya terendam sepenuhnya lalu rebus sekitar lima menit. Nilai minusnya adalah dot bisa saja mudah melar jika sering menerapkan cara ini.

Karena direbus, maka Anda harus siapkan alat penjepit, pastikan penjepit tersebut aman seperti penjepit material metal. Angkat peralatan dengan penjepit tersebut lalu keringkan.

Memakai tablet sterilisasi

Apakah Anda tahu tablet sterilisasi? Tablet ini bisa Anda manfaatkan untuk sterilisasi peralatan termasuk wadah ASI. Cukup larutkan dalam air saja lalu tunggu 30 menit. Pastikan Anda pelajari terlebih dahulu cara pakainya.

Cara menghindari kontaminasi ASI tidak lepas dari upaya sterilisasi, sehingga para busui perlu pahami upaya-upaya di atas.

Apa Tandanya ASI yang Masih Segar?

Ketika ASI perah disimpan di dalam kulkas, mommy tentu ingin tahu apakah ASI tersebut masih layak dan segar atau tidak. Salah satu tandanya adalah tidak ada aroma menyengat dari susu tersebut. Kalau aromanya menyengat atau tidak seperti biasanya, hindari menggunakannya.

Dari segi warna, ASI segar punya warna putih gading, dan putih kekuningan. Konsistensinya juga normal atau tidak menggumpal serta tidak terdapat buih berlebihan saat dikocok.

FAQ

Apakah ASI dapat terkontaminasi oleh bakteri?

Jika ada masalah pada tempat ASI (kantong ASI), misalnya bocor, maka bakteri bisa masuk ke dalam wadah tersebut. Dalam penggunaan botol ASI kaca, jika botol tidak kering atau masih basah, risiko terkontaminasi bakteri lebih tinggi.

Bagaimana caranya simpan ASI setelah dipompa? 

Anda bisa menyimpannya di freezer jika tidak segera digunakan, tergantung tipe freezer, ASI bisa disimpan 2 minggu di freezer kulkas 1 pintu  dan 6 bulan di freezer kulkas 2 pintu. Jika akan segera dikonsumsi bayi, maka bisa taruh di area chiller kulkas tapi yang tidak membuat ASI beku.

ASI disimpan di plastik biasa, apakah boleh?

Memakai plastik biasa, botol biasa, atau kemasan semacamnya tidak disarankan karena wadah tersebut bukan khusus ASI. Jika memakai wadah seperti itu, kualitas ASI bisa saja berkurang.

Apakah harus mencuci kantong ASI terlebih dahulu sebelum digunakan?

Tidak harus mencuci kantong asi karena sudah disterilisasi oleh pabrik dan aman dipakai langsung.