Mengingat kebutuhan anak bayi akan ASI sangatlah penting, mommy harus memastikan ketersediaan ASI tersebut. Bukan hanya harus rutin pumping ASI saja, memperhatikan tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi juga penting. Yuk pelajari lebih lanjut seperti apa ciri dari ASI yang berkualitas buruk sehingga tidak boleh dikonsumsi bayi.
Apa Saja Tanda-Tanda ASI Perah Tidak Layak Konsumsi?
ASIP atau ASI perah ada kalanya menjadi basi setelah disimpan dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para mommy. Jika ASI sudah basi, maka nilai gizi susu tersebut bisa hilang. Bayi yang sudah terlanjur mengkonsumsi ASIP basi tersebut, bisa mengalami gangguan kesehatan.
Misalnya saja seperti menimbulkan reaksi alergi, infeksi bakteri, diare, muntah-muntah, dan sebagainya. Sebagai konselor laktasi, saya sering mengimbau untuk para ibu menyusui agar bisa menjaga kualitas ASI perah. Saya menyarankan untuk mengecek aroma dari ASI tersebut dan memperhatikan warna maupun teksturnya.
Memahami perubahan-perubahan pada ASIP sangatlah penting agar tahu kalau susu tersebut masih layak atau tidak dikonsumsi bayi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi:
1. Tercium aroma tidak biasa, bau asam atau bau tidak sedap lainnya
Biasanya ASI berkualitas punya aroma manis. Anda tidak akan mengendus aroma terlalu ‘berat’ pada susu tersebut jika masih segar. Jadi, semisal aromanya asam, maka bisa saja itu adalah ASI busuk.
ASI yang sudah basi bisa beraroma seperti susu asam pada umumnya. Bisa juga tercium bau tipikal bahan kimia atau logam.
Baca juga : Strategi Menyimpan ASI Perah dengan Benar
2. Muncul buih berlebihan saat dikocok atau diaduk
Ciri lainnya yaitu adanya buih di bagian permukaan, jadi coba cek dengan teliti permukaan ASI sebelum si kecil minum. Sebenarnya buih gelembung itu normal saja saat kita mengocok susu termasuk ASI.
Meski begitu, Anda perlu waspada saat buih tersebut berlebihan seperti susah hilang atau terlalu banyak. Jika memang tidak kunjung hilang, bisa saja ASI tersebut sudah terfermentasi berlebihan, atau terkontaminasi.
3. Perhatikan teksturnya, apakah menggumpal atau tidak?
Saat Anda menyimpan ASIP di dalam kulkas, Anda bisa melihat adanya lapisan-lapisan. Pada bagian lapisan atas, teksturnya cenderung seperti lemak sehingga kental. Lalu lapisan di bagian bawahnya cenderung lebih encer dari lapisan atas.
Jika ASI masih bisa dikonsumsi, maka biasanya akan menyatu kembali ketika mommy cairkan maupun hangatkan. Sementara untuk kasus ASI basi, lapisan-lapisan ini menggumpal dan terpisah. Meski Anda mengaduk keras pun, tetap tidak dapat larut secara optimal.
4. Perhatikan warnanya, apakah berubah dari biasanya?
Untuk warnanya, pastikan ASIP yang hendak dikonsumsi punya warna putih gading. Selain putih gading, ASI perah juga bisa berwarna putih kekuning-kuningan. Anda perlu waspada semisal warna ASI tersebut kuning tapi lebih pekat.
Akan lebih buruk lagi jika warnanya menjadi kehijauan atau bahkan abu-abu. Jika perubahan warna signifikan tersebut terjadi, maka sudah pasti ASI perah tersebut sudah tidak layak si kecil minum.
Warna yang berubah tersebut bisa terjadi karena aktivitas bakteri yang mengkontaminasi susu atau proses oksidasi cairan.
5. Coba cicipi, asi basi punya rasa tidak biasa
Mengingat anak bayi punya keterbatasan dalam berkomunikasi termasuk menyampaikan rasa ASI yang mereka minum, coba cicipi. Cicipi sedikit saja agar Anda bisa memastikan rasa ASI tersebut. Jika ASI masih segar, maka rasanya antara netral dan manis, di luar itu harus Anda waspadai.
Misalnya saja terasa kesan pahit dan asam, maka kemungkinan ASI tersebut sudah tidak layak lagi. Itulah beberapa tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi.
Berapa Lama Waktu Simpan ASI Perah?
ASI perah punya batas waktu simpan tertentu yang harus para mommy ketahui. Untuk penyimpanan dengan suhu ruangan, ASI harus segera diberikan untuk si kecil. Jangan sampai ASI berada di suhu ruangan lebih dari 4 jam lalu dikonsumsi.
Berbeda dengan ASI perah yang tersimpan pada kemasan dingin seperti cooler bag. Umur simpan ASI bisa lebih lama pada kemasan tersebut yaitu selama 24 jam atau sehari tapi jika ingin disimpan kembali dalam kulkas baiknya dalam 10 jam ketika icegel sudah mencair. Kalau Anda menaruh ASIP di kulkas (suhu 4oC), maka bisa tahan sampai 4 hari.
Berapa lamanya waktu simpan ini akan sangat bergantung pada suhu. Semakin rendah suhu, maka akan semakin lama waktu simpan ASIP. Disarankan untuk memakai freezer saat ingin menyimpan ASI untuk memastikan waktu simpannya lebih lama.
Kalau Anda menaruhnya di freezer (suhu -18oC), maka tergantung tipe freezer, ASI bisa tahan 6-12 bulan lamanya. Tentunya suhu lebih rendah akan lebih baik bagi ketahanan ASI.
Baca juga : Cara Membekukan ASI Perah Tanpa Merusak Kandungan Nutrisi
Tips Penyimpanan ASI Perah
Cukup disayangkan kalau ASI perah harus Anda buang begitu saja karena sudah basi. Selain memahami tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi, Anda perlu tahu kiat penyimpanan yang tepat. Coba simak beberapa poin berikut ini:
- Membiarkan ASI berada di lokasi yang punya suhu tinggi sangat tidak disarankan sehingga lokasi penempatan ASI harus selektif. Jangan asal taruh begitu saja terutama jika terpapar sinar matahari. Jika ASI terpapar suhu tinggi terlalu sering, perubahan kualitas susu tersebut akan lebih cepat.
- Siapkan wadah yang dibuat khusus untuk ASI, bukan wadah biasa. Beberapa ibu terutama yang baru pertama kali melahirkan mungkin keliru dengan wadah yang digunakan untuk menampung ASI. Pastikan kantong atau wadah penyimpanan ASI memang punya fungsi khusus untuk menjaga kualitas ASI.
- Saat Anda ingin menaruh ASI di freezer, perlu dicatat tanggal saat itu. Kebiasaan ini diperlukan agar Anda bisa lebih mudah dan aman mengatur penggunaan ASI perah.
- Ada kalanya sistem rotasi diperlukan, untuk ASI perah baru bisa Anda letakkan di belakang dan yang lama di depan. Jika ASIP terlalu lama disimpan, otomatis kualitasnya bisa menurun. Jadi sebisa mungkin kita menghindari penyimpanan ASI yang terlalu lama untuk menghindari tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi.
Lalu yang terakhir adalah pastikan higienitas terkendali. Bersihkan dengan tepat wadah ASI maupun perlengkapan lain untuk menyusui. Higienitas tinggi berarti bisa menghindari pertumbuhan bakteri.
FAQ
ASI yang tidak bagus itu seperti apa?
ASI yang baunya amis dan tengik (asam dan basi) menandakan susu tersebut sudah tidak bagus. Jadi, kalau tercium bau tidak enak dari ASI, hindari diberikan untuk buah hati.
Apa tanda-tanda ASI yang rusak?
Jika rasa ASI berubah, berlendir, dan mengental, itu berarti ASI tersebut sudah rusak/ tidak enak. Tanda lainnya yaitu memiliki aroma kurang sedap dan lapisan lemaknya terpisah.
Apa akibatnya kalau bayi telanjur konsumsi ASI basi?
Jika anak bayi telanjur konsumsi ASI basi, mereka bisa mengalami diare, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan lain. Selalu perhatikan terlebih dahulu kualitas ASI sebelum diberikan untuk si kecil.
Bagaimana cara tahu ASI menjad rusak?
Setelah ASI dipompa/ diperah, aktivitas enzim serta komponen ASI lainnya tetap ada. Tapi kualitas ASI tersebut bisa mengalami perubahan ketika disimpan seperti dari aromanya.
Sangat penting untuk tahu tanda-tanda ASI tidak layak konsumsi. Kalau aromanya aneh seperti tengik, bau logam, dan sebagainya, hindari memakai ASI tersebut. Demikian saja pembahasan kali ini, semoga bermanfaat.