Membekukan ASI adalah solusi praktis bagi ibu menyusui untuk memastikan bayi mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi terbaik meskipun ibu tidak selalu berada di dekatnya. Namun, salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi hilangnya nutrisi saat ASI dibekukan. Bagaimana cara membekukan ASI perah tanpa merusak kandungan nutrisinya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Pilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
ASI sebaiknya disimpan dalam kantong ASI khusus yang dirancang untuk penyimpanan susu ibu. Kantong-kantong ini terbuat dari bahan yang bebas BPA dan aman untuk makanan, yang berarti mereka tidak akan melepaskan zat kimia berbahaya ke dalam ASI. Selain kantong, botol kaca atau plastik bebas BPA juga bisa digunakan, tetapi pastikan botol tersebut dapat ditutup rapat untuk mencegah kebocoran dan kontaminasi.
Penggunaan wadah yang tepat juga dapat mempengaruhi ruang penyimpanan di dalam freezer. Kantong ASI biasanya lebih hemat tempat dibandingkan botol karena mereka bisa disusun rata sehingga bisa memaksimalkan ruang di freezer. Pastikan untuk mengeluarkan udara sebanyak mungkin dari kantong sebelum ditutup untuk mencegah pembentukan kristal es yang bisa merusak struktur sel dalam ASI.
Perhatikan Jumlah ASI yang Dibekukan
Banyak ibu cenderung membekukan ASI dalam jumlah besar untuk efisiensi. Namun, cara ini sebenarnya tidak efektif dan bisa berisiko membuang ASI jika bayi tidak memerlukan seluruh jumlah yang dicairkan.
Cara membekukan ASI perah yang lebih bijak adalah dengan membagi ASI ke dalam porsi-porsi kecil sekitar 60-120 ml per kantong atau botol. Cara ini memudahkan Anda untuk mencairkan hanya sebanyak yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga mengurangi risiko pemborosan.
Membekukan dalam porsi kecil juga membantu menjaga kualitas nutrisi ASI. Ketika ASI dicairkan dalam jumlah kecil maka akan menghindari risiko suhu naik terlalu cepat yang dapat merusak nutrisi sensitif, seperti vitamin dan enzim penting yang dibutuhkan bayi.
Baca juga : Berapa Lama ASI Perah Bisa Disimpan di Suhu Ruangan?
Labeli Setiap Wadah dengan Tanggal dan Waktu Perah
Memberi label pada tiap kantong atau botol ASI dengan tanggal dan waktu perah tidak hanya membantu Anda melacak usia ASI, tetapi juga memudahkan dalam manajemen stok ASI. Dengan menandai setiap wadah, Anda bisa menerapkan prinsip “first in, first out” (masuk pertama, keluar pertama), yaitu menggunakan ASI yang paling lama disimpan terlebih dahulu.
Selain tanggal dan waktu, Anda juga bisa menambahkan catatan seperti jumlah ASI dalam wadah dan kondisi kesehatan atau diet Anda saat memerah. Informasi ini bisa bermanfaat jika ada perubahan dalam kebutuhan bayi atau jika Anda perlu menghubungkan kualitas ASI dengan diet atau kondisi kesehatan tertentu.
Teknik Pembekuan yang Cepat untuk Menjaga Kualitas ASI
Cara membekukan ASI perah tanpa merusak kandungan nutrisi juga melibatkan teknik pembekuan yang cepat. Semakin cepat ASI dibekukan setelah diperah, semakin baik kualitas nutrisi yang dipertahankan. Proses pembekuan yang lambat dapat menyebabkan pembentukan kristal es yang dapat merusak sel-sel susu dan mengurangi kualitas nutrisi.
Untuk mempercepat proses pembekuan, pastikan freezer diatur pada suhu -18°C atau lebih rendah. Tempatkan ASI yang baru diperah di bagian terdalam freezer sebab suhunya paling stabil. Hindari meletakkan ASI di pintu freezer karena suhu di area ini cenderung berfluktuasi saat pintu dibuka dan ditutup.
Hindari Pembekuan Ulang ASI yang Sudah Dicairkan
Pembekuan ulang ASI yang sudah dicairkan sangat tidak dianjurkan. Hal ini dapat merusak struktur protein dan enzim penting dalam ASI serta meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Oleh karena itu, pastikan untuk hanya mencairkan ASI sebanyak yang diperlukan untuk satu kali penyusuan. Jika ASI tidak habis sebaiknya dibuang dan tidak disimpan kembali.
Selain itu, ketika mencairkan ASI, lakukan di dalam kulkas untuk menjaga suhu tetap rendah dan mencegah pertumbuhan bakteri. Hindari mencairkan ASI pada suhu ruangan karena ini dapat mempercepat pembentukan bakteri yang berbahaya bagi bayi.
Jaga Suhu Freezer Tetap Stabil
Cara membekukan ASI perah yang benar adalah simpan di suhu stabil. Freezer yang suhunya berfluktuasi dapat menyebabkan ASI meleleh sedikit demi sedikit yang dapat mengurangi kualitas nutrisi.
Pastikan freezer Anda selalu diatur pada suhu -18°C atau lebih rendah. Gunakan termometer freezer untuk memantau suhu secara rutin dan pastikan tidak ada bagian freezer yang terlalu penuh karena ini dapat menghalangi sirkulasi udara dingin.
Jangan membuka pintu freezer terlalu sering atau terlalu lama karena hal ini dapat menyebabkan perubahan suhu yang signifikan dan mempengaruhi kualitas ASI yang disimpan. Jika Anda harus menyimpan makanan lain di dalam freezer yang sama, usahakan untuk meletakkan ASI di bagian terdalam atau di area yang jarang terganggu.
Baca juga : Cara Memilih Dot Botol untuk Bayi
Proses Pencairan ASI yang Tepat
Selain cara membekukan ASI perah, Anda juga perlu mengetahui metode pencairan ASI yang tepat. Metode terbaik adalah mencairkan ASI di dalam kulkas semalaman. Hal ini untuk memastikan proses pencairan yang lambat dan merata serta menjaga enzim dan antibodi dalam ASI tetap utuh. Jika Anda membutuhkan ASI lebih cepat, gunakan teknik perendaman dalam air hangat (tidak panas) untuk mempercepat pencairan.
Perlakukan ASI dengan Lembut
Saat ASI dicairkan, lemak di dalam ASI sering kali terpisah dan mengapung di atas. Hindari mengocok ASI dengan keras karena hal ini bisa merusak struktur molekul protein dan enzim penting di dalamnya. Cara terbaik untuk mencampurkan kembali lemak adalah dengan menggulung/goyangkan kantong atau botol ASI perlahan di antara tangan Anda hingga lemak tercampur rata.
Kenali Tanda-Tanda ASI yang Sudah Tidak Layak Konsumsi
ASI yang telah rusak biasanya akan memiliki bau asam atau rasa yang tidak enak. Perubahan warna yang signifikan seperti kehijauan atau kekuningan pekat juga bisa menjadi indikasi bahwa ASI tidak lagi baik untuk bayi. Jika Anda melihat tanda-tanda ini sebaiknya buang ASI tersebut untuk menghindari risiko kesehatan bagi bayi.
Dulu, saya pernah merasakan bagaimana rasanya melihat ASI yang sudah diperah dengan susah payah harus dibuang karena salah dalam menerapkan cara membekukan ASI perah. Pengalaman itu membuat saya lebih teliti, mulai dari memilih wadah hingga memastikan suhu freezer tetap stabil. Meski prosesnya memerlukan waktu ekstra, semua usaha itu terasa sangat berarti ketika melihat bayi saya tumbuh sehat dan bahagia.
FAQ
Bolehkah ASI perah langsung ditaruh di freezer?
Ya, ASI perah boleh langsung ditaruh di freezer jika belum pernah disimpan di kulkas sebelumnya. Tapi dianjurkan untuk simpan di kulkas bawah dulu jika ingin dikonsumsi dalam 1-2 hari kedepan.
Bagaimana cara membekukan ASI yang benar?
Bekukan ASI perah dalam kantong atau botol steril khusus ASI, jangan mengisi terlalu penuh, dan simpan di bagian belakang freezer untuk suhu yang lebih stabil.
Bagaimana cara menyajikan ASI beku?
ASI beku harus dicairkan di kulkas bawah terlebih dahulu atau dengan merendamnya di air hangat, kemudian dihangatkan perlahan sebelum diberikan ke bayi.
Bolehkah ASI dari kulkas langsung dihangatkan?
Ya, ASI dari kulkas boleh langsung dihangatkan, namun sebaiknya menggunakan air hangat atau alat pemanas ASI khusus, bukan microwave, untuk menjaga kualitasnya.