Cara Mengatur Jadwal Menyusui yang Efektif

Cara Mengatur Jadwal Menyusui yang Efektif

ASI atau air susu ibu adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Dalam ASI terdapat kandungan beragam gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Maka sangat penting untuk para ibu baru mengetahui jadwal menyusui yang efektif untuk mendukung tumbuh kembang dan daya tahan yang baik.

Panduan Mengatur Jadwal Menyusui Bayi yang Efektif

Bayi yang baru lahir akan menunjukkan respons lapar atau ingin menyusu dengan cara membuka mulutnya seperti akan memasukkan mulutnya ke payudara ibu. Selain itu, bayi juga akan membuat gerakan menghisap dengan mulutnya atau memasukkan kepalan tangannya ke dalam mulutnya sendiri. Untuk itu, ibu harus mengetahui frekuensi atau jeda menyusui bayi dengan baik sehingga tak harus menunggu adanya sinyal dari bayi yang menangis karena lapar.

Untuk bayi yang baru lahir, jadwal menyusui yang efektif mungkin saja sulit untuk dibuat secara teratur. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ibu dan bayi akan melakukan adaptasi untuk bisa membuat jadwal menyusui dengan teratur sesuai dengan kebutuhan.

Ada beberapa panduan dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk cara mengatur jadwal menyusui bayi yang efektif yaitu sebagai berikut:

  1. Jadwal menyusu bagi bayi baru lahir

Jadwal menyusui bagi bayi yang baru lahir dianjurkan adalah sebanyak 8-12 kali dalam sehari dengan durasi sekitar 10-15 menit lamanya. Adapun waktu menyusui tersebut hanya untuk masing-masing sisi payudara saja, sedangkan untuk sisi payudara lainnya bisa digunakan untuk jadwal menyusu berikutnya. Jeda untuk setiap jadwal menyusui bayi yang baru lahir yaitu kurang lebih sekitar 1,5 hingga 3 jam lamanya tergantung dengan kondisi bayi.

Kondisi bayi yang alami kuning atau jaundice, akan direkomendasikan untuk lebih sering disusui. Ibu diminta untuk membangunkan bayi untuk disusui dengan jeda waktu sesering mungkin, karena bayi yang kuning umumnya lebih banyak tidur dan malas menyusu.

Dikutip dari panduan IDAI, ibu disarankan untuk membangunkan bayi yang masih lelap tidur jika belum menyusu setidaknya dalam 4 jam terakhir. Jika sudah waktu menyusu, jangan ragu untuk membangunkan bayi dengan cara yang benar dan lembut untuk segera memastikan kebutuhan ASI-nya terpenuhi.

Hal itu dikarenakan bayi harus memperoleh asupan ASI sebagai makanan utamanya dan payudara ibu juga harus rutin mengeluarkan ASI agar bisa lancar memproduksi ASI. Anda bisa menyentuh tubuh bayi secara perlahan, mengelus pipinya dengan lembut atau mendekatkan mulut bayi ke puting bayi agar secara refleks menyusu pada ibu.

Baca juga : Pengaruh Stres Terhadap Produksi ASI dan Cara Mengatasinya

  1. Jadwal menyusui untuk bayi usia 1-6 bulan

Untuk bayi yang sudah masuk usia 1-6 bulan umumnya jadwal menyusui yang efektif bisa dibuat lebih teratur karena ibu sudah bisa memperkirakan kapan bayi akan ingin menyusu. Biasanya bayi usia 1 bulan akan lebih sering ingin menyusu dengan interval 2-3 jam sekali sehingga jadwalnya bisa bertambah sekitar 8-12 kali bahkan lebih dalam sehari.

Kemudian ketika bayi sudah berusia 2 bulan, frekuensi menyusu bayi mungkin akan menurun sekitar 7-9 kali dalam sehari. Bayi berusia 3-5 bulan juga akan memiliki frekuensi menyusu sekitar 7-8 kali dengan jeda waktu 2,5 hingga 3,5 jam dalam sehari. Kemudian bayi akan semakin jarang menyusu pada usia 6 bulan yaitu hanya 4-6 kali dalam sehari dengan jeda waktu 5-6 jam sekali.

  1. Lama waktu bayi menyusu yang normal

Kebutuhan ASI untuk bayi yang baru lahir bisa terpenuhi dengan optimal jika bayi bisa menyusu dengan durasi waktu 15-20 menit untuk satu payudara. Kemudian seiring bertambahnya usia bayi, waktu menyusu biasanya akan menjadi lebih pendek yaitu sekitar 5-10 menit untuk setiap payudara ibu. Meski begitu, ibu wajib mengenali kebutuhan ASI bayinya sendiri sehingga mungkin saja akan membutuhkan jadwal menyusui yang efektif dan jumlah asupan ASI yang berbeda dari bayi lainnya.

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa berpengaruh pada lama waktu bayi untuk menyusu diantaranya adalah:

–    Jumlah produksi ASI sang ibu

–    Usia bayi, umumnya pada bayi yang baru lahir memiliki durasi menyusu yang lebih lama karena belum pintar menyusu

–    Kondisi let down reflex sang ibu (yaitu sebuah kondisi yang mana ASI akan secara otomatis mengalir dari puting ibu masuk ke mulut bayi)

–    Tingkat pelekatan menyusui bayi yang tepat dan baik sehingga bayi menyusu dengan benar

–    Kecepatan bayi untuk menyusu dengan tingkat cepat atau pelan

–    Ketika bayi terganggu oleh kondisi lingkungan sekitarnya atau dalam kondisi mengantuk

–    Tingkat deras atau tidaknya aliran ASI sang ibu

Setelah mengetahui jadwal menyusui yang efektif untuk bayi yang baru lahir. Penting juga untuk mengetahui tanda bayi ibu sudah mendapatkan asupan ASI yang cukup sesuai kebutuhan tubuhnya, yaitu:

  1. Di beberapa hari pertama dalam kehidupannya, pipis bayi akan berwarna sangat pekat dan terlihat seperti mempunyai endapan merah bata yang berasal dari kristal asam urat
  2. Bayi akan buang air kecil dengan teratur, biasanya dengan interval 6-8 kali setelah 5 hari kehidupannya. Warna pipis bayi juga sudah tak pekat lagi namun sudah berganti menjadi warna kuning muda.
  3. Pada 12-24 jam kehidupan pertama bayi akan pipis hanya sebanyak 1-2 kali saja
  4. Pada 24 jam kehidupan pertama bayi akan buang air besar pertama dengan warna feses hijau gelap yang disebut dengan meconium
  5. Berat badan bayi akan bertambah naik dengan stabil setelah 2 minggu pertama kehidupannya
  6. Bayi akan terlihat tenang, nyaman dan bisa tidur dengan pulas

Baca juga : Cara Meningkatkan Produksi ASI Secara Alami

FAQ (Frequently Asked Question)

Kapan waktu yang tepat untuk memberikan ASI?

Waktu yang tepat dan paling baik untuk mulai memberikan ASI pada bayi adalah sesegera mungkin setelah dilahirkan. Bahkan jika ibu dan bayi dalam kondisi sehat, maka bayi bisa langsung diletakkan dekat dengan payudara ibu setelah tubuhnya dibersihkan (IMD)

Berapa jam jeda menyusui bayi?

Pada bayi dengan usia memasuki 3-5 minggu, bisa mengonsumsi 90-120 ml ASI setiap jeda 3-4 jam lamanya. Untuk bayi dengan usia 3-4 bulan akan membutuhkan ASI sebanyak 120-180 ml dengan jeda menyusu 3-4 jam. Sedangkan untuk bayi usia 5-6 bulan bisa diberikan ASI dengan jumlah maksimal 240 ml setiap 4-5 jam menyusu.

Apa saja ciri bayi kurang ASI?

Tanda bayi ibu mengalami kekurangan ASI diantaranya adalah berat bayi yang berkurang atau tak bertambah setelah usianya 5 hari, feses bayi yang memiliki warna kegelapan setelah berusia 5 hari dan bagian mulut serta mata bayi yang terlihat kering.

Bagaimana cara mengetahui bayi sudah kenyang minum ASI?

Ibu bisa mengetahui bayi sudah kenyang menyusu dengan cara menjauhkan mulut bayi dari payudara ibu atau botol susu. Bayi yang kenyang akan menutup mulut ketika disusui, bersendawa atau gumoh serta kedua tangannya terlihat terbuka dan rileks.

Sekian penjelasan tentang jadwal menyusui yang efektif dan penting untuk diketahui ibu yang baru melahirkan. Pastikan untuk mengutamakan kenyamanan ibu dan bayi saat menyusui sehingga prosesnya bisa berlangsung dengan maksimal hasilnya. Usahakan untuk melancarkan aliran ASI dengan mengupayakan pijat laktasi secara teratur.