Sebagian ibu yang baru melahirkan berisiko mengalami stres saat menyusui bayi untuk pertama kalinya. Padahal pengaruh stres terhadap produksi ASI sangatlah besar pada kesehatan ibu dan bayinya. Lalu apa saja tanda stres pada ibu menyusui dan bagaimana cara mengatasinya dengan benar?
Stres pada Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya dengan Benar
Setiap ibu pasti ingin memberikan semua hal yang terbaik untuk bayinya, termasuk untuk kebutuhan menyusui ASI secara eksklusif. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi karena memiliki kandungan sel kekebalan tubuh dan anti infeksi yang alami sehingga tak menimbulkan alergi sekaligus selalu higienis. ASI menjadi makanan alami terbaik untuk bayi yang sudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.
Sejatinya semua ibu bisa menyusui bayinya dengan lancar dan benar, namun adakalanya setelah melahirkan ada yang terkendala tak bisa memberikan ASI pada bayinya. ASI yang keluar sedikit atau tak bisa keluar umumnya bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah ketika sang ibu mengalami kondisi stres.
Ibu menyusui yang alami stres misalnya karena memikirkan ASI yang terlalu sedikit atau tak keluar sama sekali bisa berpengaruh pada produksi hormon prolaktin. Tubuh ibu yang stres juga melepaskan hormon kortisol yang menjadi respons alami pada ancaman atau tekanan yang dirasakan olehnya.
Dikutip dari UT Southwestern Medical Center, ketika tubuh melepaskan jumlah hormon kortisol yang cukup tinggi bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh termasuk di dalamnya untuk menghambat pelepasan hormon prolaktin. Dampaknya adalah berkurangnya produksi ASI yang bukan hanya berpengaruh pada kesehatan bayi namun juga kesehatan ibu yang menyusui. Maka bisa disimpulkan bahwa pengaruh stres terhadap produksi ASI sangatlah besar.
Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa seorang ibu yang sedang menyusui sangat disarankan untuk tidak alami stres.
Baca juga : Cara Meningkatkan Produksi ASI Secara Alami
1. Pengaruh pada ASI
Kondisi stres yang dialami oleh ibu menyusui akan melepaskan hormon oksitosin dalam tubuh yang akan berpengaruh langsung pada kuantitas dan kualitas ASI yang diproduksi. Saat ibu stres, tubuh secara alami melepaskan hormon stres dan menurunkan tingkat hormon oksitosinnya.
Hal tersebut menyebabkan jumlah ASI yang diproduksi menurun dan mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk menyusui bayi. Selain itu, kualitas ASI yang diproduksi juga akan berkurang sehingga bisa menjadikannya kurang bergizi dan berdampak pada tumbuh kembang bayi.
2. Bayi rewel dan sering menangis
Kondisi stres yang dialami ibu menyusui bisa saja ikut dirasakan oleh bayi, hanya saja bayi belum bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya. Maka yang terjadi adalah, saat ibu stres bayi akan menjadi rewel dan banyak menangis karena merasa kurang nyaman dengan proses menyusu yang diperolehnya. Bayi yang rewel dan lebih banyak menangis juga akan sangat berpengaruh pada kondisi psikologis ibu.
3. Pola makan yang tak sehat
Pengaruh stres terhadap produksi ASI juga bisa membuat pola makan ibu menyusui menjadi rusak seperti berkurangnya nafsu makan dan minim konsumsi air putih. Hal tersebut tentunya secara otomatis akan sangat berpengaruh pada kualitas dan jumlah produksi ASI yang dihasilkan.
Apabila ibu menyusui mengalami kekurangan nutrisi karena pola makan yang rusak, maka hal tersebut juga bisa berakibat pada kondisi kekurangan nutrisi yang dialami bayi. Jika hal tersebut terjadi, maka proses tumbuh kembang bayi pun akan terganggu menjadi kurang maksimal.
4. Menghambat pertumbuhan otak bayi
Pengaruh stres yang dialami ibu menyusui, bukan hanya berdampak pada jumlah produksi ASI yang dihasilkan. Namun juga bisa membuat bayi ikut stres karena ikut merasakan stres yang dialami sang ibu. Jika bayi ikut mengalami stres, maka akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan otak bayi secara maksimal.
Baca juga : Kandungan Nutrisi dalam ASI yang Perlu Diketahui
5. Turunnya berat badan bayi
Menurunnya jumlah produksi ASI pada ibu menyusui disebabkan kondisi stres juga akan berakibat pada turunnya berat badan bayi. Hal tersebut dikarenakan selain jumlah produksi ASI, kualitas kandungan gizi pada ASI juga akan menurun karena pola makan ibu yang kurang sehat. Otomatis bayi tidak bisa mendapatkan asupan ASI dengan jumlah dan kualitas yang maksimal sebagaimana seharusnya.
Ada banyak sekali faktor penyebab adanya pengaruh stres terhadap produksi ASI, diantaranya adalah:
– Perubahan emosional pasca melahirkan
– Adanya tekanan sosial dari lingkungan sekitar
– Perubahan pola tidur semenjak menjadi ibu baru
– Minimnya dukungan dari lingkungan sekitar yang membuat ibu merasa sendirian dalam mengurus bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
– Kesulitan dalam proses menyusui
– Perubahan hormonal yang terjadi karena proses kehamilan dan melahirkan
– Saat ibu menyusui harus kembali aktif bekerja
Cara Mengatasi Stres pada Ibu Menyusui
Seorang ibu yang baru melahirkan dan menjadi ibu baru tentunya rentan mengalami stres sehingga perlu bantuan untuk mengatasi rasa stres yang dialaminya. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akibatnya yang akan dirasakan bukan hanya oleh bayi yang baru lahir, namun juga oleh ibu yang sedang menyusui dan orang yang ada di sekitarnya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi pengaruh stres terhadap produksi ASI yang dialami ibu yang menyusui yaitu:
- Minta dukungan dan bantuan dari suami atau keluarga terdekat untuk membantu ibu mengurus si kecil atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga
- Lakukan manajemen waktu dengan baik sehingga ada keseimbangan antara mengurus bayi, bekerja dan melakukan perawatan untuk diri sendiri yang sangat baik untuk kurangi stres
- Usahakan ibu menyusui bisa beristirahat dengan cukup sehingga bisa memulihkan tenaga sekaligus meminimalkan risiko alami stres
- Kelola rasa stres dan pastikan untuk yakin bahwa ASI yang diberikan pada bayi merupakan ASI yang bagus serta berkualitas
- Lakukan teknik rileksasi dengan menggunakan cara yoga, pernafasan dalam atau meditasi yang sangat membantu redakan stres
- Dapatkan waktu untuk santai dan berbincang dengan orang lain mengenai perasaan dan pengalaman ibu menyusui
- Konsultasi pada konselor khusus laktasi untuk membantu mendapatkan jawaban yang tepat untuk berbagai permasalahan menyusui
FAQ (Frequently Asked Question)
Faktor apa yang dapat menghambat produksi ASI?
Ada beberapa faktor yang bisa menghambat produksi ASI yaitu kondisi stres, kondisi medis tertentu, pola makan yang tak sehat, perlekatan yang kurang tepat, kelahiran prematur, efek samping obat-obatan dan jika ibu kehilangan banyak darah pasca melahirkan.
Bisakah stres mempengaruhi produksi ASI Anda?
Kondisi stres pada ibu menyusui bisa sangat berpengaruh pada tingkat kelancaran ASI sehingga tidak bisa mengalir dengan lancar. Hal tersebut disebabkan karena hormon oksitosin yang berfungsi untuk membantu kontraksi otot dalam kelenjar ASI menurun. Produksi ASI ada, namun kontraksi tidak berjalan lancar maka akibatnya adalah ASI tak bisa keluar.
Apa saja yang membuat produksi ASI menurun?
Pada umumnya produksi ASI bisa menurun dan berkurang ketika ibu menyusui mengalami masalah seperti tidak rutin menyusui/memerah ASI, puting sakit/lecet karena tidak paham cara menyusui yang benar, ibu stress dan kelelahan, kurang makan makanan bergizi dan kurang terhidrasi.
Bisakah stres menyebabkan saluran susu tersumbat?
Saluran susu yang tersumbat adalah disebabkan karena adanya penyumbatan atau sistem pengaliran air susu yang buruk pada bagian payudara. Hal tersebut bisa disebabkan karena saluran susu yang tak lengkap, stres dan melewatkan jadwal menyusui bayi.
Sekian penjelasan singkat tentang pengaruh stres terhadap produksi ASI dan cara penanganannya dengan tepat. Penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan stres pada ibu menyusui sehingga bisa segera ditangani dengan baik.