Para ibu muda yang pertama kali menyusui buah hati mungkin akan khawatir jika ASI yang keluar tidak normal seperti biasanya. Pertanyaan yang sering muncul yaitu mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Kebanyakan ibu beranggapan bahwa ASI yang encer mempunyai nutrisi yang rendah.
Nyatanya tekstur ASI yang kental atau yang encer ini bukan menjadi tolak ukur terhadap kandungan nutrisi ASI. Hal tersebut karena berdasarkan penelitian menyebutkan bahwa tekstur kekentalan ASI ini ternyata tidak dipengaruhi kualitas nutrisi yang ada di dalamnya. Lalu apa penyebab dan cara mengatasi ASI yang encer ini?
Penyebab ASI Encer
Banyak sekali berbagai pertanyaan seputar merawat bayi yang tidak habisnya ditanyakan oleh para ibu mudah. Salah satunya adalah mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Penyebab dari tekstur ASI yang dikeluarkan ibu yaitu karena kandungan lemak yang ada di dalamnya dinilai lebih sedikit.
Meskipun sering membuat ibu menyusui khawatir mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Namun perlu diketahui bahwa ASI encer yang keluar pertama kali sebenarnya lumrah. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya terdapat dua jenis tekstur pada ASI yang sering disebut dengan foremilk dan juga hindmilk.
Foremilk
Foremilk merupakan ASI yang pertama kali keluar ketika ibu sedang menyusui. ASI ini mempunyai tekstur yang encer. Sementara untuk kandungannya, foremilk ini mengandung laktosa tinggi yang penting bagi tumbuh kembang bayi.
Selain itu foremilk juga mengandung antibodi yang berfungsi sebagai tembok pertahanan pada antigen contohnya bakteri, virus ataupun zat beracun lainnya yang menyebabkan penyakit. Selain fungsi tersebut, foremilk yang encer juga bisa menghilangkan rasa haus pada bayi serta memberikan energi dan juga merangsang perkembangan otak.
Baca juga : Panduan Lengkap Memijat Payudara untuk Melancarkan ASI
Hindmilk
Setelah foremilk, ASI yang selanjutnya keluar disebut hindmilk. Tekstur dari hindmilk ini lebih kental sebab mengandung banyak lemak. Namun untuk kandungan nutrisi lainnya keduanya sama-sama memiliki kandungan yang penting bagi kesehatan bayi dan banyaknya harus seimbang setiap harinya.
Jadi jika ASI ibu menyusui encer di awal sesi menyusui, Anda tak perlu khawatir. Hal tersebut karena pada dasarnya kedua tekstur ASI ini mempunyai peranan yang berbeda yang sama-sama menunjang kesehatan tubuh serta tumbuh kembang bayi.
Adanya ketidakseimbangan terhadap jumlah foremilk dengan hindmilk justru bisa mengganggu pertumbuhan bayi. Keduanya saling menguntungkan, adapun fungsi dari hindmilk yaitu membantu meningkatkan berat badan serta tumbuh kembang bayi.
Setelah pertanyaan mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Kebanyakan dari Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menjaga kualitas ASI supaya tekstur ASI bisa lebih kental, yuk simak penjelasan berikut.
Cara Mengatasi ASI yang Encer
Berdasarkan penjelasan di atas, ASI yang encer ternyata merupakan hal yang normal terjadi terutama di sesi awal menyusui. Hal yang perlu diperhatikan di sini yang terpenting, ASI yang encer ini tetap berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati.
Namun apabila beberapa dari Anda ingin membuat ASI Anda menjadi lebih kental atau menjaga kualitas ASI, Anda bisa mengikuti beberapa cara di bawah ini.
Mengonsumsi makanan bergizi
Cara pertama pastikan bahwa makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi lengkap serta gizi yang seimbang. Perhatikan kandungan nutrisi pada makanan yang dikonsumsi mulai dari protein, vitamin dan juga serat. Contoh makanan yang sering kali disarankan bagi ibu menyusui yaitu susu, sayur, buah serta daging yang matang.
Selain kandungan nutrisi yang diperhatikan, ibu menyusui juga perlu menambah asupan kalori sekitar 500 kkal tambahan setiap harinya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan energi serta nutrisi yang diperlukan dalam memproduksi susu. Dalam hal ini untuk memperoleh kalori ekstra Anda bisa memilih beberapa makanan contohnya roti gandum dengan pilihan selai kacang, pisang maupun apel.
Mengonsumsi air putih
Hal paling penting selanjutnya yang berpengaruh pada kualitas adalah konsumsi air putih yang ideal. Seperti yang diketahui setiap harinya tubuh memerlukan setidaknya air putih sejumlah 2,5 liter agar tubuh selalu terhidrasi.
Untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh maka sangat disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal 8 (14) gelas atau 3,1liter setiap hari terutama bagi ibu menyusui. Hal tersebut karena produksi ASI bisa menurun apabila tubuh tidak terhidrasi baik.
Baca juga : Teknik Pelekatan yang Tepat agar ASI Keluar Maksimal
Meningkatkan frekuensi menyusui
Mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Penyebab lain yang dapat mempengaruhi tekstur ASI adalah proses dan rentang memberikan ASI kepada si kecil.
Oleh karena itu cara lainnya yang bisa dilakukan supaya kualitas ASI normal adalah dengan meningkatkan frekuensi menyusui. Hal ini ternyata memberikan pengaruh yang lebih nyata, dengan sering memberikan ASI kepada si kecil akan membuat ASI menjadi lebih kental. Semakin sering sang ibu memberikan ASI kepada si kecil maka akan semakin kental tekstur ASI yang dimiliki.
Frekuensi yang bisa diberikan yaitu setiap 2 sampai 3 jam sekali pada satu kali sesi menyusui. Selain itu disarankan juga bahwa bayi dapat menghabiskan ASI dari satu payudara kemudian baru berpindah ke sisi lainnya dengan acuan durasi 20 (15) menit untuk setiap satu payudara.
Selain itu cara ini juga bisa membantu merangsang produksi ASI supaya lebih banyak. Jadi sering-seringlah memberikan ASI kepada bayi setiap kali merasa lapar. Hal yang perlu diingat selanjutnya juga adalah hindari penggunaan dot dan botol.
Dengan melakukan kebiasaan memberikan ASI ataupun susu ke si kecil dengan botol akan membuat bayi merasa malas dalam mengisap ASI secara langsung dari sang ibu. Hal ini berakibat bisa mengurangi produksi ASI.
Maka dari itu pada awal periode menyusui ini, cobalah sebisa mungkin untuk menunda penggunaan botol maupun dot. Dengan begitu si kecil tidak akan malas dan produksi ASI bisa lebih lancar dan juga terjaga kualitasnya.
Selain frekuensi memberikan ASI kepada buah hati, posisi saat menyusui juga memberikan pengaruh. Ternyata posisi menyusui juga memberikan peran penting pada jumlah produksi ASI.
Mencukupi kebutuhan tidur
Salah satu pola hidup yang sehat adalah dengan memiliki kebutuhan tidur yang cukup. Hal ini ternyata juga menjadi bagian terpenting untuk menjaga kestabilan produksi ASI.
Dengan mencukupi kebutuhan tidur, hal ini bisa berkontribusi dalam keseimbangan hormon serta kesehatan umum. Ketika tubuh ibu istirahat cukup maka hormon-hormon yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti prolaktin dapat bekerja secara optimal.
Dapat mengelola stres
Seperti yang diketahui stres yang berlebih tidak akan baik bagi tubuh karena bisa mengganggu keseimbangan hormon. Walaupun tidak mengurangi jumlah ASI secara langsung namun stres diketahui bisa menghambat keluarnya ASI. Oleh karena itu perlu pengelolaan stres yang baik supaya asupan ASI untuk bayi tercukupi.
Itulah beberapa sedikit penjelasan untuk dapat menjawab pertanyaan “mengapa ASI bisa menjadi kental atau cair? Semoga informasi ini bermanfaat.
FAQ
Apa penyebab ASI menjadi kental?
ASI yang kental diketahui memiliki kandungan lemak yang lebih banyak. Kondisi ini biasanya terjadi pada akhir menyusui atau yang sering disebut dengan hindmilk.
Apa penyebab ASI menjadi encer?
ASI yang encer atau cair disebabkan karena rendahnya kandungan lemak. Meski begitu ibu menyusui tak perlu khawatir akan hal ini karena kondisi ini normal terjadi saat awal menyusui.
Bagaimana cara mengatasi ASI yang encer?
Beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya menambah asupan kalori dan makanan bergizi pada ibu, meningkatkan frekuensi menyusui dan masih banyak lagi. Perlu diingat bahwa semakin sering Anda menyusui maka akan semakin banyak ASI kental/hindmilk yang diberikan untuk sang buah hati.
Apa perbedaan foremilk dan hindmilk?
Foremilk merupakan ASI yang pertama kali keluar ketika ibu sedang menyusui. Sementara hindmilk keluar setelah foremilk di awal menyusui.