Perbedaan antara Exclusive Pumping dan Direct Breastfeeding

Perbedaan antara Exclusive Pumping dan Direct Breastfeeding

Secara umum, menyusui bayi dapat dilakukan dengan secara langsung atau DBF (direct breastfeeding) membiarkan bayi menghisap payudara. Namun terdapat kondisi tertentu yang tidak memungkinkan bayi menyusui secara langsung dan harus melalui ASI perah atau pumping. Keduanya merupakan metode memberikan ASI yang bisa dilakukan. Namun perbedaan pumping dan DBF masih tidak diketahui oleh banyak orang. Untuk lebih jelasnya maka simak informasi berikut ini.

Pengertian dan Perbedaan ASI Pompa dan ASI Langsung

ASI langsung merupakan ASI yang diberikan secara langsung melalui payudara ibu ke bayi, lalu ASI pompa merupakan ASI yang memang sengaja diperah lewat payudara ibu serta diberikan ke bayi memakai sendok, cangkir, ataupun botol.

Perbedaan di antara keduanya merupakan efek yang nantinya akan dihasilkan. Asi langsung dapat merangsang hormon prolaktin yang dapat mengalirkan ASI kepada buah hati dan merangsang asupan ASI baru dalam payudara yang mana efek tersebut tidak dapat ditemukan di ASI perah.

Perbedaan lain di kandungan gizinya yang mana ASI langsung mempunyai gizi lebih tinggi jika dibandingkan ASI perah. Walaupun begitu, untuk nutrisi di ASI perah masih lebih baik dibandingkan susu sapi atau susu formula.

Manfaatnya

Perbedaan pumping dan DBF memang hanya pada metode dan efek yang nanti dihasilkannya. Walaupun begitu keduanya memiliki manfaat yang baik untuk bayi.

ASI langsung memberikan manfaat kepada bayi dan sang ibu sebagai berikut.

  •   Lebih mudah serta praktis dilakukan karena memang tidak harus menyediakan pompa ataupun botol susu ketika akan menyusui.
  •   Memberikan nutrisi yang memang dibutuhkan anak.
  •   Ajang mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak.
  •   Menurunkan risiko pada gangguan kesehatan ibu dan anak.

Sedangkan, untuk ASI pompa mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

  •   Untuk stok ASI bagi anak, terutama jika ibu sedang bekerja dan tidak dapat memberikan ASI secara langsung.
  •   Untuk asupan ASI bagi anak yang memang tidak dapat mengisap payudara langsung.
  •   Menjaga suplai ASI ketika ibu maupun anak sakit, sehingga anak tetap dapat menerima asupan ASI.

Baca juga : Cara Menghindari Mastitis Saat Pumping

Cara Melakukan Pumping

Tentunya supaya bisa memperoleh manfaat ASI pompa, maka kalian harus bisa melakukan pumping entah itu memakai tangan maupun alat pompa. Jika kalian memompa menggunakan tangan maka cara berikut bisa dilakukan.

  •   Cuci tangan lebih dahulu menggunakan sabun hingga bersih.
  •   Letakkanlah tangan di payudara dengan posisi bagian jempol pada bagian atas payudara serta 4 jari lainnya letaknya di bawah payudara.
  •   Pijat secara lembut payudara lalu pijatan mengarah ke puting. Lakukanlah cara ini berulang kali hingga ASI keluar.

Sedangkan untuk kalian yang memakai alat pompa Asi bisa melakukan cara di bawah ini.

  •   Cuci tangan lebih dahulu hingga bersih.
  •   Kompres payudara menggunakan handuk hangat serta pijat payudara dengan cara melingkar mulai bagian luar ke bagian dalam dan tanpa kena bagian puting.
  •   Pasanglah corong pompa ASI ke payudara dan jika memakai pompa manual maka dapat menekan bagian tuas/pegangannya.

Selanjutnya jika menggunakan pompa elektrik, maka perlu menghidupkan mesin pompanya dan pastikan jika mesin pompa mempunyai hisapan yang nyaman.

  •   Pompalah ASI hingga payudara kosong ataupun melunak.
  •   Ketika merasakan sakit pada bagian payudara, maka segera hentikanlah proses pompa ASI.

Cara Melancarkan ASI

Perbedaan pumping dan DBF memang tidak terlalu signifikan, namun yang paling penting di sini kalian sebagai ibu menyusui harus bisa menghasilkan ASI secara optimal. Berikut ini merupakan cara untuk melancarkan ASI.

1. Pastikan Ibu Menyusui Memperoleh Cukup Asupan Gizi

Selama menyusui, ibu perlu menjaga asupan minuman dan makanan. Maka pilihlah makanan yang mempunyai gizi seimbang dan lengkapi dengan cukup minum air putih. Hal tersebut bukan hanya membuat ASI lebih lancar, namun dapat membantu ibu menghasilkan ASI berkualitas.

2. Tingkatkan Frekuensi Menyusui

Untuk kalian yang menyusui secara langsung, maka dapat meningkatkan frekuensi menyusui. Cara tersebut dapat merangsang kontraksi di otot payudara sehingga membuat ASI lebih lancar dan bisa meningkatkan produksi ASI.

3. Memperhatikan Posisi Pelekatan

Tidak hanya frekuensi, ibu yang tengah menyusui secara langsung juga perlu memperhatikan posisi pelekatan anak ketika menyusui. Pastikanlah posisi tadi telah tepat sehingga ASI dapat keluar secara lancar.

Tidak hanya memperlancar ASI, namun cara tersebut dapat mencegah lecet, luka, dan nyeri ketika proses menyusui. Hal tersebut juga menjadi perbedaan pumping dan DBF yang mana pumping tidak perlu memperhatikan posisi pelekatan.

Baca juga : Teknik Power Pumping untuk Meningkatkan Produksi ASI

4. Pastikan Lingkungan Sekitar Nyaman

Selama menyusui langsung maupun memompa ASI, perhatikan lingkungan sekitar dan pilih lingkungan yang tenang dan nyaman. Hindari lingkungan yang memang membuat ibu merasa cemas dan stres, karena ini bisa membuat kalian akan susah dalam mengeluarkan ASI

Tanda Anak Sudah Cukup ASI

Ketika menyusui perhatikan juga apakah asupan ASI buah hati telah terpenuhi ataupun belum. Umumnya, bayi yang memang sudah cukup Asi dapat menunjukkan tanda berikut ini.

  •   Berat badan bertambah.
  •   Anak buang air kecil dengan teratur (minimal 6x sehari)
  •   Anak terlihat nyaman dan tenang setelah diberikan ASI.

FAQ (pertanyaan yang sering diajukan)

Apa itu exclusive pumping?

Memompa secara eksklusif yaitu ketika kalian hanya memberikan ASI perah untuk bayi dan tidak menyusui secara langsung.

Apa makna direct breastfeeding?

Direct breastfeeding (DBF) merupakan metode menyusui yang dilakukan melalui payudara ibu secara langsung. Metode tersebut memberikan banyak manfaat untuk kesehatan bayi yaitu mengurangi infeksi yang mana ini menjadi perbedaan pumping dan DBF yang perlu diketahui.

Apa itu pemberian ASI eksklusif?

ASI eksklusif merupakan pemberian ASI ataupun air susu ibu bagi bayi semenjak baru lahir sampai berumur 6 bulan dan tanpa digantikan minuman dan makanan lain.

Ketika sudah DBF apa masih perlu pumping?

Untuk para ibu yang telah menerapkan DBF pasti bertanya-tanya apakah perlu melakukan pumping atau tidak. Perlu dipahami jika pumping boleh saja dilakukan walaupun telah menerapkan metode menyusui dengan eksklusif.

Apakah pumping bisa membuat payudara besar?

Banyak yang mengatakan jika perbedaan kedua metode tadi dari segi payudara ibu menyusui yang mana pumping membuat payudara menjadi besar. Namun sebenarnya hal tersebut hanyalah mitos belaka. Karena ukuran payudara membesar secara alami karena hamil dan tubuh mempersiapkan payudara untuk menyusui.

Apakah ASI perah itu ASI eksklusif?

ASI perah termasuk metode yang memang cocok jika ingin memberikan ASI eksklusif ke bayi walaupun ibu tengah bekerja di luar rumah.

Berapa durasi normal pumping?

ASI akan menyebar ketika dipompa dan waktu pompanya yakni 15-20 menit per payudara (pumping secara bersamaan).

Itulah informasi terkait dengan perbedaan pumping dan DBF yang perlu diketahui dan dipahami. Keduanya merupakan metode untuk bisa memberikan ASI kepada buah hati secara maksimal mengingat tidak semua bayi bisa menyusu secara optimal.

Paling penting untuk diperhatikan jaga selalu asupan nutrisi selama menyusui sehingga ASI yang dihasilkan memiliki nutrisi yang baik untuk sang buah hati.