Mengapa ASI Sedikit Meski Sering Menyusui?

Mengapa ASI Sedikit Meski Sering Menyusui?

Meski mommy sering menyusui tapi bisa saja ASI yang keluar sedikit. Lalu mengapa ASI sedikit dan bagaimana cara memperbanyaknya kembali? Artikel ini akan menjelaskan apa saja faktor ASI menjadi seret atau sedikit dan cara untuk mengatasinya.

Mengapa ASI Sedikit?

Jika kondisi ASI kurang banyak atau seret, tentu hal ini bisa membuat mommy khawatir. ASI punya peran peting untuk mendukung tumbuh kembang anak sehingga harus diperhatikan dengan baik kondisinya. Produksi ASI pada dasarnya akan mengikuti pertambahan usia si kecil.

Meski begitu, faktor-faktor tertentu bisa saja membuat ASI menjadi sedikit atau produksinya terganggu. Cukup beragam hal yang membuat ASI tidak bisa sebanyak biasanya, berikut beberapa faktor yang dimaksud:

1. Disebabkan faktor hormonal

Kondisi hormonal merupakan salah satu penyebabnya, misalnya saja seperti PCOS atau sindrom ovarium polikistik. Gangguan hormonal satu ini termasuk yang umum terjadi pada mereka para wanita saat masa subur. Bukan hanya PCOS, hipertensi, diabetes, maupun gangguan pada fungsi tiroid merupakan penyebab lainnya.

Secara biologis, produksi ASI itu akan bergantung terhadap sinyal hormonal menuju payudara sehingga kondisi hormon berpengaruh. Sebisa mungkin, mommy harus mengatasi gangguan kesehatan seputar kondisi hormonal tersebut.

2. Tidak optimalnya kelenjar payudara

Ada salah satu kondisi yang mungkin terjadi pada beberapa ibu menyusui, yaitu payudara tidak bisa berkembang optimal. Saat usia hamil pertama, biasanya kondisi ini bisa lebih sering terjadi. Saat payudara tidak bisa berkembang optimal, bisa berpengaruh ke rendahnya produksi ASI.

Baca juga : Cara Mengatur Jadwal Menyusui yang Efektif

3. Kontrasepsi hormonal

Faktor lain yang menyebabkan mengapa ASI sedikit juga termasuk tipe kontrasepsi yang yang memakai hormon. Jika kontrasepsi tersebut digunakan sebelum buah hati berusia 4 bulan, maka kasusnya bisa lebih parah. Jika ingin memakai kontrasepsi, lebih baik diskusikan secara matang dengan dokter.

4. Operasi di bagian payudara

Jika mommy melakukan operasi pada bagian payudara, bisa saja berpengaruh ke ASI. Operasi yang satu ini biasanya didasarkan antara untuk estetika maupun medis. Keduanya sama-sama memungkinkan memengaruhi ASI.

5. Kondisi psikologis

Lalu faktor mengapa ASI sedikit terakhir adalah kondisi psikologis yang lebih baik tidak Anda remehkan. Sebisa mungkin, hindari stres karena itu merupakan faktor yang dapat memengaruhi kondisi ASI. Stres intens bisa saja terjadi saat 1 atau 2 minggu setelah buah hati lahir.

Sebenarnya kondisi stres ini wajar saja tapi lebih baik tidak berlebihan. Stres tersebut bisa terjadi karena kurangnya waktu tidur, tangisan bayi dan faktor lain. Ada yang namanya depresi postpartum, inilah komplikasi yang bisa berpengaruh ke perilaku atau mentalitas ibu baru melahirkan.

Karena depresi ini cukup serius, maka lebih baik segera ditangani secara optimal. Ada kalanya antidepresan diperlukan, termasuk konsultasi bersama psikolog maupun dokter. Lalu yang tidak kalah penting juga adalah dukungan dari keluarga terkait.

Bagaimana Cara Menangani Produksi ASI Sedikit?

Sekarang mommy sudah tahu hal-hal yang menyebabkan mengapa ASI sedikit. Sebagai dokter laktasi, saya sudah menangani keluhan gangguan pada ASI. Ada kalanya mengembalikan performa produksi ASI tidak mudah, tapi tetap bisa dan harus diupayakan.

Saya selalu memastikan terlebih dahulu apakah ibu menyusui sudah tercukupi nutrisinya dengan baik atau tidak. Termasuk juga bagaimana aktivitas menyusui tersebut yang bisa menjadi solusi awal. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak poin-poin berikut seputar penanganan produksi ASI yang kurang optimal.

1. Perhatikan kembali pelekatan mulut buah hati

Perlekatan bayi saat mengisap ASI harus diperhatikan, lalu mengapa hal ini penting. Saat posisinya kurang sesuai, maka akan mengurangi intensitas rangsangan ke otak agar memproduksi ASI. Pengeluaran ASI pun pada akhirnya kurang maksimal alias sedikit.

2. Solusi pemenuhan nutrisi

Apakah nutrisi mommy sudah terpenuhi dengan baik atau tidak, itu bisa berpengaruh ke performa ASI. Untuk memastikan kebutuhan nutrisi, pastikan konsumsi asupan bergizi. Coba untuk fokuskan kepada hidangan tertentu yang bisa melancarkan ASI.

Misalnya saja seperti gandum utuh yang punya nutrisi baik untuk boosting hormon pendukung produksi ASI. Hidangan lain yaitu seperti kurma, greek yogurt, sayur hijau tua dan sebagainya. Bukan hanya dari makanan, pastikan asupan minuman atau cairan Anda juga terpenuhi dengan baik.

3. Memperbaiki pola hidup

Mengapa ASI sedikit? bisa saja karena pola hidup mommy kurang sehat. Bukan hanya seputar intensitas kelancaran ASI tapi juga seputar kualitas ASI itu sendiri. Jika pola hidup mommy sehat, maka bisa mendukung dengan lebih baik tumbuh kembang buah hati.

Merokok sudah tentu harus dihindari termasuk konsumsi alkohol dan minuman tidak sehat lainnya. Meski waktu istirahat ibu menyusui terbatas, tetap harus diupayakan untuk istirahat yang cukup. Manfaatkan setiap waktu luang yang ada untuk beristirahat.

Baca juga : Pengaruh Stres Terhadap Produksi ASI dan Cara Mengatasinya

4. Modifikasi posisi ketika menyusui bayi

Selain dari posisi mulut buah hati, posisi menyusui bisa juga berpengaruh ke kelancaran ASI. Posisi yang terbaik adalah yang paling nyaman bagi ibu menyusui dan anak. Kontak langsung merupakan hal yang perlu diperhatikan, pastikan kontak tersebut cukup intens antara mulut bayi dengan kulit mommy.

Kontak seperti ini bisa lebih merangsang keluarnya hormon oksitosin. Hormon yang biasa disebut ‘hormon cinta’ ini punya peran kompleks termasuk boosting ASI. Ada istilah ‘letdown reflex’, yang berhubungan dengan kelancaran ASI dan bisa didapatkan dengan adanya hormon ini.

Hormon ini punya manfaat baik lainnya jika intensitasnya cukup termasuk meredakan stres untuk ibu baru, meningkatkan kecintaan dan manfaat lainnya.

5. Hindari sebisa mungkin susu formula untuk buah hati

Karena sudah membahas seputar performa keluarnya ASI secara biologis, selanjutnya kita perlu membahas kecenderungan bayi. Susu formula jika diberi terlalu banyak, bisa membuat bayi mudah kenyang. Pada akhirnya, mereka tidak ingin menyusu lagi padahal nutrisi ASI sangatlah penting.

Bukan hanya dari sisi pemberian susu formula, pemakaian dot itu sendiri bisa membingungkan bayi. Pada akhirnya aktivitas menyusui ASI tidak bisa seoptimal biasanya saat susu formula terlalu sering diberikan.

FAQ

Apa yang perlu dilakukan saat ASI berkurang?

Pastikan mommy menyusui bayi dengan posisi dan pelekatan yang benar, sering-sering menyusui/memerah asi, perhatikan kebutuhan asupan bernutrisi tercukupi, istirahat cukup, Hindari memakai dot dan memberi susu formula, perlu juga konsultasi dengan dokter atau ahli laktasi.

Bagaimana caranya memperbanyak ASI?

Selain menyusui langsung, Bisa tambahin dengan melakukan pumping ASI, mengoptimalkan posisi dan pelekatan menyusui supaya posisi mulut bayi tepat. Pastikan lingkungan menyusui cukup nyaman agar mommy bisa lebih santai dan terhindar dari kecemasan.

Apa tandanya ASI yang sedikit?

Bisa dari berat badan buah hati yang tidak naik optimal, tidak puasnya bayi saat menyusu dan intensitas Buang Air Kecil/popok basah yang berkurang. Kalau si kecil tampak rewel atau tidak puas menyusu di kedua payudara, bisa saja jadi pertanda kondisi ASI mommy sedikit.

Apa yang membuat ASI seret?

Cukup beragam faktor yang menyebabkan mengapa ASI sedikit termasuk depresi postpartum, faktor hormonal dan tindakan operasi. Saat tanda-tanda ASI seret terlihat, mommy bisa ikuti beberapa upaya di atas untuk memperbanyak kembali ASI.