Tetap memberikan ASI eksklusif untuk buah hati tercinta meski sedang bekerja menjadi tantangan tersendiri untuk ibu bekerja. Untuk itu, sangat penting mengetahui apa saja hal penting yang harus dipertimbangkan untuk memilih pompa ASI yang tepat untuk ibu bekerja. Bukan saja disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan ibu, namun juga harus memperhatikan segi efektivitas dan efisiensi proses menyusui tersebut.
Jenis Pompa ASI yang Tersedia di Pasaran
Beberapa ibu memiliki pertimbangan tersendiri ketika memutuskan untuk menggunakan pompa ASI untuk kebutuhan menyusui bayinya. Diantaranya adalah:
– Jika mempunyai rencana untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan
– Durasi waktu yang dimiliki untuk memompa ASI setiap harinya
– Membutuhkan pompa ASI yang praktis, mudah digunakan dan efektif untuk memompa
– Membutuhkan pompa ASI yang mudah untuk dibersihkan
– Memilih corong pompa ASI yang sesuai dengan ukuran puting ibu
Memilih pompa ASI yang tersedia di pasaran, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan ibu bekerja. Sudah tersedia banyak sekali jenis pompa ASI dengan beragam fitur dan manfaat yang dimilikinya. Yuk simak pembahasannya berikut ini:
1. Pompa manual
Jenis pompa ASI yang penggunaannya dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan ibu. Umumnya pompa ini didesain dengan ringkas, mudah dibawa, ringan dan lebih murah harganya daripada jenis pompa ASI elektrik.
Kelebihan dari pompa ASI secara manual ini adalah cara pemakaiannya yang mudah digunakan sehingga sangat cocok untuk digunakan ibu di awal masa menyusui. Kekurangan jenis pompa ini adalah penggunaannya membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup lumayan sehingga kurang efisien untuk ibu bekerja dengan waktu terbatas.
2. Pompa elektrik
Jenis pompa ASI yang cara menggunakannya membutuhkan tenaga listrik yang tersedia dalam 2 macam yaitu pompa dengan satu tarikan dan pompa dengan tarikan ganda. Pompa jenis ini sangat direkomendasikan untuk kalangan ibu bekerja karena sangat efektif dan efisien untuk memompa ASI dengan cepat serta memperoleh hasil cukup banyak.
Pompa jenis ini tersedia dalam dua macam yaitu pompa dengan mode pijat (letdown) dengan cara kerja yang lebih ringan serta cepat dan mode ekstraksi dengan cara kerja yang lebih pelan namun stabil sehingga mirip dengan proses menyusui.
3. Pompa ASI Baterai
Jenis pompa ASI yang digunakan dengan bantuan tenaga baterai sehingga bentuknya lebih ringkas, ringan dan portable. Kelebihan penggunaan pompa ASI ini adalah bisa digunakan meski ibu ada dalam kondisi tak tersedia akses listrik. Kekurangannya adalah jenis pompa ini memiliki kekuatan tak besar seperti pompa listrik, namun sudah cukup untuk memompa dengan efektif tanpa menggunakan bantuan tangan.
Baca juga : Cara Menghindari Masalah ASI Seret dengan Pola Makan Sehat
Panduan Memilih Pompa ASI yang Tepat untuk Ibu Bekerja
Agar proses pemberian ASI bisa lebih maksimal meski ibu sedang bekerja, pastikan untuk bisa memilih pompa ASI yang tepat sesuai kebutuhan ibu bekerja. Berikut panduan memilih jenis pompa ASI yang tepat untuk ibu menyusui yang bekerja.
a. Pilih pompa elektrik
Pastikan untuk memilih pompa ASI elektrik untuk efektivitas dan efisiensi proses memompa ASI meski ibu sedang bekerja. Pompa ASI yang menggunakan tenaga listrik akan membuat ibu lebih mudah untuk memompa ASI, tanpa perlu mengeluarkan tenaga dan waktu yang banyak. Bahkan beberapa pompa ASI elektrik sudah didesain untuk bisa dipasang di dalam pakaian dan ibu bisa melanjutkan bekerja sambil memompa ASI sesuai kebutuhan.
b. Pilih pompa ASI yang nyaman
Tak semua ibu bisa menggunakan pompa ASI dengan nyaman, terutama jika belum terbiasa. Ibu bisa memilih pompa ASI yang mempunyai bantalan pompa yang lembut, dengan desain yang lebih ergonomis sehingga tak menjadikan payudara sakit atau lecet saat proses memompa. Untuk bisa memilih jenis pompa ASI yang nyaman, ibu bisa melihat berbagai ulasan yang diberikan para ibu tentang jenis pompa ASI yang digunakannya.
c. Pompa ASI dengan bahan BPA free dan aman untuk bayi
Mayoritas pompa ASI terbuat dari bahan plastik sehingga perlu diperhatikan pemilihan bahannya agar aman digunakan untuk memompa ASI. Pilih jenis pompa ASI yang terbuat dari bahan plastik yang aman untuk produk bayi yakni yang bebas kandungan BPA. Label atau kode BPA free menunjukkan bahwa produk tersebut tidak memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya sehingga aman digunakan untuk menampung ASI untuk bayi.
d. Pilih corong pompa ASI yang sesuai
Ukuran corong dari pompa ASI juga sangat mempengaruhi kenyamanan ibu dan pengosongan Payudara dalam proses memompa ASI. Usahakan untuk memilih ukuran corong pompa ASI yang sesuai dengan kondisi dan ukuran puting payudara ibu sehingga nyaman digunakan. Selain berpengaruh besar pada kenyamanan, memilih ukuran corong yang tepat juga akan membantu ibu agar ASI yang dipompa tidak bocor atau rembes berceceran di baju.
e. Pilih pompa ASI yang mudah dibersihkan
Prinsipnya semakin sederhana bentuk dan desain pompa ASI yang dipilih, maka semakin mudah pula cara mencuci atau membersihkannya. Selain memudahkan ibu untuk membersihkannya saat berada di tempat kerja, juga untuk memastikannya tak meninggalkan bakteri berbahaya di pompa ASI. Semakin sedikit bagian pompa ASI, semakin mudah proses membersihkan dilakukan dan meminimalisir alat pompa terkontaminasi oleh kuman.
Baca juga : Pengaruh Pola Tidur terhadap Produksi ASI
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara mengetahui pompa ASI mana yang harus dibeli?
Pompa ASI yang direkomendasikan adalah yang mempunyai daya isap sekitar 250 hingga 300 mmHg dengan kegunaan untuk proses memompa ASI secara reguler dan eksklusif. Sedangkan jika pompa ASI direncanakan untuk digunakan secara berkala bisa memilih pompa ASI dengan daya isap kurang lebih 200 mmHg.
Apa yang membuat pompa ASI yang bagus?
Pompa ASI portable yang ringan dan mudah untuk dibawa sangat ideal dengan model tenaga listrik ganda. Contohnya seperti Medela Freestyle, Medela Swing Maxi yang bisa memungkinkan Anda untuk mengumpulkan jumlah ASI yang lebih banyak dalam waktu singkat.
Berapa kali pumping saat bekerja?
Ibu bisa memompa ASI sesuai jadwal dengan tujuan untuk menjaga produksi ASI. Setidaknya ibu bisa memompa ASI dengan interval dua sampai tiga jam sekali saat bekerja. Jika bekerja selama 10 jam maka jadwal memompa sekitar 3-4x.
Mana yang lebih baik, pompa ASI manual atau elektrik?
Kedua jenis pompa ini diketahui sangat efektif untuk memompa ASI sehingga bisa disimpan dan/atau memberikan bayi ASI dalam botol. Jadwal pemompaan, gaya hidup dan anggaran Anda umumnya ikut menentukan mana jenis pompa ASI yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Pompa ASI elektrik memiliki kelebihan dengan daya hisap yang lebih kuat dan kecepatan proses memompa ASI yang lebih cepat karena menggunakan tenaga listrik.
Demikian pembahasan tentang panduan memilih pompa ASI yang tepat untuk ibu bekerja sesuai kebutuhan. Jangan lupa, proses memompa ASI dibutuhkan tekad dan usaha yang kuat serta sebaik mungkin hindari rasa malas sehingga jadwal memompa ASI tetap terjaga dengan baik. Lakukan semua itu demi buah hati tercinta.